JAGA PERSAINGAN, RRI HARUS TINGKATKAN PROGRAM

20-04-2009 / KOMISI I
Anggota Komisi I DPR Chudlory Syafi’I Hadzamy (F-PPP) meminta supaya Radio Republik Indonesia (RRI) meningkatkan program siaran. Peningkatan program siaran untuk bersaing dengan sejumlah radio swasta. Hal itu dikemukakannya saat Rapat Dengar Pendapat Komisi I dengan jajaran Direktur RRI yaitu Direktur Utama Parni Hadi, Direktur Sumber Daya Teknologi Taufik Bachtiar, Direktur Program dan Produksi Niken Widyastuti dan Direktur Layanan Usaha Bimo Bayu beserta Dewan Pengawas RRI yang dipimpin Ketua Komisi Theo L Sambuaga (F-PG) dan Guntur Sasono (F-PD) di Ruang Rapat Komisi I, Senin (20/4). “Saya melihat RRI perlu memoles program-program siarannya,” katanya. Ia menjelaskan bahwa RRI pernah menajdi stasiun radio yang melahirkan bintang-bintang radio yang sangat dikenal pada zamannya. Namun seiring waktu berjalan, masa kejayaan itu sekan hilang tanpa bekas. Hal senada diungkap Andi Jamaro Dulung (F-PPP) yang berharap RRI dapat meningkatkan programnya meskipun dengan fasilitas yang terbatas. “Dengan sarana yang terbatas, kinerja tetap tinggi,” katanya. Perawatan Arsip Sejarah Lebih jauh, Chudlory meminta supaya RRI melakukan pengarsipan yang baik. Menurutnya, RRI memiliki arsip sejarah yang harus dirawat. “Sejarah-sejarah nasional jangan sampai menghilang,” katanya. Dalam pertemuan itu, Chudlory menyayangkan RII yang tidak mengajukan anggaran perawatan arsip yang mempunyai nilai sejarah. Perawatan terhadap arsip tersebut sangat penting sebagai bukti sejarah. “Didalam anggaran RRI tidak ada pemeliharaan dokumentasi,” ujarnya seraya menambahkan hal itu harus mendapat perhatian. Sementara itu Shidki Wahab (F-PD) mengusulkan agar Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI dengan TVRI dapat digabung. Selain melakukan penyederhanaan, dalam hal anggaran diharapkan akan terjadi efisiensi. Direktur Program dan Produksi RRI Niken Widyastuti dihadapan Komisi I menjelaskan bahwa saat ini RRI tengah menjalin kerjasama dengan sejumlah stasiun radio diantaranya dari Swedia, Jepang, Malaysia dan Brunei Darussalam. Khusus kerjasama yang dilakukan dengan Brunei Darussalam dan Malaysia, Niken menjelaskan hal itu guna memperat tali persaudaraan sebagai bangsa serumpun. “Juga menjembatani TKI yang bekerja di luar negeri,” jelasnya. Kerjasama dengan negara serumpun juga sebagai sarana melestarikan kebudayaan negara masing-masing dan promosi pariwisata. Sementara itu Dirut RRI Parni Hadi menjelaskan bahwa saat ini jajarannya berupaya meningkatkan daya saing dengan menambah sumber daya manusia melalui perekrutan pegawai non PNS. Selain itu, siaran RRI dapat juga diakses melalui internet. “Sekarang siaran RRI dapat dinikmati melalui internet,” jelasnya. (bs)
BERITA TERKAIT
Soroti Ancaman Kebocoran Data, Sarifah: Payment ID Harus Dikaji Lebih Dalam
13-08-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Padang - Anggota Komisi I DPR RI Sarifah Ainun Jariyah menilai penerapan payment ID dalam setiap transaksi digital harus...
Oleh Soleh Minta Pemerintah Tak Kompromi Soal Penamaan Laut Ambalat
13-08-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Padang - Anggota Komisi I DPR RI Oleh Soleh menyatakan penolakan keras dan meminta Pemerintah Indonesia untuk bersikap tegas...
Legislator Dorong Penataan Organisasi dan Infrastruktur TNI di Daerah
13-08-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Pangkal Pinang — Anggota Komisi I DPR RI Taufiq R. Abdullah mendorong adanya penataan organisasi dan infrastruktur Tentara Nasional...
Trinovi Soroti Rencana Pembentukan Satuan Baru di KOREM 042/Gapu Jambi
13-08-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jambi - Anggota Komisi I DPR RI, Trinovi Khairani, memberikan perhatian khusus terhadap rencana pembentukan satuan baru di jajaran...